Idul Adha adalah salah satu hari raya umat Islam tertua, yang biasanya dirayakan secara besar-besaran selama beberapa hari. Setiap tahun Uraza dirayakan pada waktu yang berbeda, karena permulaannya tergantung pada akhir bulan kedelapan menurut kalender Muslim - Ramadhan.
instruksi
Langkah 1
Uraza juga disebut hari raya berbuka puasa, karena hari ini menandai akhir bulan paling sulit bagi umat Islam - Ramadhan. Hari raya ini ditetapkan pada tahun 624 oleh Nabi Muhammad, dan sejak itu telah dipatuhi dengan ketat oleh semua penganut Islam. Di banyak negara, Idul Adha dianggap sebagai hari libur, karena dilarang bekerja selama liburan ini.
Langkah 2
Pada tahun 2014, Uraza menurut kalender Muslim jatuh pada 28 Juli, dan secara tradisional akan dirayakan selama tiga hari dari 28 hingga 30 Juli. Hari raya ini didahului dengan pengumpulan zakat wajib bagi yang membutuhkan, yang disebut zakat. Ritual ini adalah salah satu dari lima rukun Islam, oleh karena itu, dipatuhi secara ketat oleh semua pemeluk agama ini.
Langkah 3
Keluarga Muslim mulai mempersiapkan Idul Adha dalam empat hari. Ibu rumah tangga harus hati-hati membersihkan rumah mereka, tidak lupa membersihkan kandang dan ternak itu sendiri, karena untuk liburan semuanya harus berkilau dengan kebersihan. Setelah itu, setiap anggota keluarga berbenah diri dan selalu mengenakan pakaian yang bersih, sehingga tidak ada yang menaungi perayaan hari terpenting dalam penanggalan Islam. Nah, pada malam hari, para nyonya rumah mulai menyiapkan berbagai hidangan lezat dan menukarnya dengan suguhan lain bersama teman, kerabat, dan kenalan. Camilan yang dimasak biasanya dibawa oleh anak-anak. Diyakini bahwa rumah harus berbau seperti makanan sebelum liburan.
Langkah 4
Perayaan Idul Adha diawali dengan salat khusus di semua masjid, yang berlangsung satu jam setelah matahari terbenam. Baik pria maupun wanita hadir di dalamnya. Setelah itu, umat Islam kembali ke rumah, mengenakan pakaian pesta mereka dan menunggu kerabat, teman dan tetangga untuk mengunjungi pesta kaya. Pada hari ini di negara-negara Muslim tidak biasa bekerja, oleh karena itu, perayaan sering diadakan di jalan-jalan, dan penduduknya sendiri tidak hanya menerima tamu, tetapi juga berkunjung kembali nanti. Selama perayaan Idul Adha, juga merupakan kebiasaan untuk mengunjungi makam orang yang dicintai yang telah meninggal dan saling meminta maaf.