Pernahkah Anda mendengar tentang menggantung pohon Natal? Jika tidak, maka sekarang Anda tahu - ini benar, bukan fiksi. Mari kita bicara sedikit tentang ini.
Ternyata ini jauh dari sebuah inovasi. Itu ditemukan kembali pada Abad Pertengahan di Eropa dan Jerman. Pada saat itu, kebanyakan orang memiliki rumah yang tidak terlalu besar, atau lebih tepatnya, bahkan kecil. Dan semua orang ingin merayakan Tahun Baru, jadi mereka datang dengan keajaiban ini. Kita dapat mengatakan bahwa pohon cemara yang digantung di langit-langit adalah satu-satunya solusi yang tepat. Dia tidak menempati semua ruang di rumah. Mainan modern hanya akan menambah pesona pada pohon Natal yang terbalik, jadi jangan takut untuk bereksperimen.
Menurut legenda, pohon cemara yang tidak biasa seperti itu melambangkan pengabdian kepada misionaris Kristen. Nah, mereka, pada gilirannya, menggunakan cabang-cabang pohon untuk menjelaskan arti dari Tritunggal - Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus. Dan pohon cemara yang digantung di langit-langit membuktikan bahwa itu bukan hanya hiasan bunga untuk rumah.
Pada abad ke-12, Jerman mengira pohon itu sebagai pohon Tuhan dan simbol liburan seperti Natal. Setelah beberapa saat, makna religius tentu saja hilang, dan pohon-pohon mulai ditempatkan secara vertikal, seperti yang dilakukan semua orang hingga hari ini.
Diyakini bahwa pada tahun 1521 orang Jerman menghiasi pohon Natal untuk pertama kalinya, hanya pada saat itu pohon Natal mini dan sedikit dekorasi lainnya digunakan.
Pohon cemara yang tidak biasa seperti itu kembali menjadi mode. Itu terlihat tak ada bandingannya dan unik. Ini adalah solusi terbaik jika Anda memiliki sedikit ruang di rumah Anda. Seperti yang mereka katakan, segala sesuatu yang baru sudah lama terlupakan. Semoga berhasil!